Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Blogger Template From:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Minggu, 19 September 2010

SISTEM INFORMASI PRODUKSI/MANUFAKTUR

I. PENGERTIAN
Suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan.

II. FUNGSI
Sistem informasi manufaktur merupakan sistem yang digunakan untuk mendukung fungsi produksi, yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.

Berbagai istilah lain yang digunakan sebagai pengganti sistem informasi manufaktur antara lain,
• ROP (recorder point), yakni suatu sistem yang mendasarkan keputusan pembelian berdasarkan titik pemesanan kembali (recorder point). Merupakan sistem informasi manufaktur yang paling sederhana.
• MRP (material requirements planning), yakni suatu sistem yang dapat dipakai untuk merencanakan suatu kebutuhan berbagai bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi.
• MRP II (material resource planning), yakni suatu sistem yang memadukan MRP dengan penjadwalan produksi dan operasi pada bengkel kerja (shop floor operation). Sistem ini tidak mengontrol mesin dalam bengkel kerja, melainkan mencoba memperkecil sediaan dan memperkerjakan mesin secara efektif.
• Bill of product adalah daftar barang yang dibutuhkan untuk memprodusi satu buah produk
• JIT (just-in-time), yakni suatu pendekatan yang menjaga arus bahan baku melalui pabrik agar selalu dalam keadaan minimum dengan mengatur bahan baku dibengkel kerja pada saat diperlukan atau “tepat pada waktunya” (just-in-time).
• CIM (computer intregrated manufacturing) merupakan sistem penggabungan dari berbagai teknik untuk menciptakan proses manufaktur yang luwes, cepat, dan menghasilkan produk yang berkualitaas tinggi secara efisien.
CIM adalah konsep yang memadukan teknologi produksi dan teknologi informasi (McLeod, 1998). CIM merupakan suatu cara yang memandang sumber daya produksi sebagai suatu system yang utuh. Hal ini berbeda dengan pendekatan-pendekatan sebelumnya yang hanya berkaitan dengan bagian-bagian secara terpisah. CIM diimplementasikan dengan cara sebagai berikut (O’Brien, 2001) :
1. Menyederhanakan proses produksi, perancangan produk, organisasi pabrik sebagai dasar yang penting untuk pengotomasian dan pengintegrasian.
2. Mengotomasikan proses-proses produksi dan fungsi-fungsi bisnis yang mendukungnya dengan computer, mesin, dan robot.
3. Mengintegrasikan seluruh proses produksi dan pendukungnya dengan memakai komputer, jaringan komunikasi, dan teknologi informasi lainnya.
PENGGUNAAN TEKNOLOGI
1. Sistem CAD, CAE, dan CAM
Penggunaan komputer dapat meningkatkan kecepatan dan fleksibilitas proses produksi. Computer Aided Design (CAD) dan Computer Aided Engineering (CAE) memungkinkan terciptanya ribuan desain baru. Pembuatan desain dapat dilakukan dengan komputer, dimana pembuat dapat melakukan percobaan-percobaan dengan desainnya tanpa mengeluarkan biaya dan resiko yang besar.
Computer Aided Manufacturing (CAM) merupakan sistem komputer untuk mengembangkan dan mengontrol sistem operasi.
Dengan menggunakan CAD dan CAM, proses manufaktur dapat mengembangkan desain melalui simulasi komputer dan memecahkan masalah pada awal proses. Hasilnya adalah berkurangnya waktu pembuatan desain, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas.

2. Computer Integrated Manufacturing (CIM)
CIM merupakan sistem manufaktur yang menggunakan sistem komputer untuk melakukan otomatisasi di seluruh proses manufaktur. Di dalam CIM, terdapat sistem komputer dalam proses manufaktur (seperti FMS dan robot) dan sistem komputer yang digunakan sebelum proses manufaktur (seperti CAD dan CAM). Dengan menggunakan CIM, perubahan yang terjadi pada CAD akan segera dikirim dan mempengaruhi mesin-mesin produksi juga departemen-departemen yang perlu mengetahuinya.

3. Robot
Robot merupakan alat yang dikontrol komputer yang dapat melakukan tugas-tugasnya sendiri. Robotik merupakan teknologi pembuatan desain, konstruksi, dan operasi robot. Robot yang berada pada posisi tetap memiliki lengan yang bergerak dan melakukan tugas-tugas yang diinstruksikan komputer.
Robot dapat dioperasikan dengan sedikit sekali campur tangan manusia. Dengan menggantikan tenaga manusia pada robot, akan meningkatkan efisiensi pekerjaan khususnya pekerjaan yang membutuhkan konsistensi, keakuratan, kecepatan, dan kekuatan.

4. Fleksible Manufacture System (FMS)
FMS merupakan sistem manufaktur yang mengintegrasikan komputer, robot, peralatan mesin dan material serta bagian handling mesin. Dengan Automatic Guided Vehicles (AGVs), material dapat masuk dan keluar dari stasiun kerja (work station) dengan mudah. Peralatan FMS dapat diprogramkan untuk melakukan suatu pekerjaan dan kemuudian diprogram kembali untuk pekerjaan lain. Sistem ini sangat menguntungkan bagi produk-produk yang bervariasi atau berdasarkan spesifikasi konsumen yang berbeda-beda.

5. Proses otomatisasi Pada Perusahan Jasa
Perusahaan jasa juga dapat melakukan otomasasi pada proses produksinya untuk meningkatkan pelayanannya pada konsumen. Namun, pengukuran kualitas dan produktivitas lebih sulit dilakukan pada perusahaan jasa, karena jasa lebih tidak terstandardisasi daripada barang.
Perusahaan retail menggunakan point of sale terminal untuk mengatur persediaan, menentukan item-item yang perlu dipesan lagi dan memberitahukan produk mana yang terjual dengan baik. Optical scanner banyak digunakan pada perusahaan retail, optic scanner akan membaca bar codes dan secara ortomatis mencatat harga dan jenis barang tersebut yang akan mengubah catatan persediaan. Selain perusahaan retail, optical scanner juga banyak digunakan pada perpustakaan, toko kaset dan persewaan video. Keuntungan penggunaan point of sale terminal dan optical scanner adalah lebih cepat dan pencatatan persediaan yang lebih efisien dan akurat.

6. CAPP (computer-aided-process planning)
Sistem yang digunakan untuk merencanakan urutan proses untuk memproduksi atau merakit suatu komponen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Created By:

Maria Anindita Saputri