Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Blogger Template From:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selasa, 06 September 2011

ENTROPY

ENTROPY DALAM SUDUT PANDANG SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN(SPK)

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai entropy, ada baiknya apabila kita mengetahui definisi dari keputusan dan sistem pengambilan keputusan. Keputusan adalah aktifitas pemilihan tindakan dari sekumpulan alternatif untuk memecahkan suatu masalah. Sistem Pengambilan Keputusan(SPK) adalah suatu sistem berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dalam memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan.

Ada 4 Fase dalam pengambilan keputusan:
1. Intelligence
Fase pencarian kondisi yang membutuhkan keputusan (cari informasi). 
2. Design
Fase untuk mencari, membangun dan menganalisis kemungkinan solusi (cari alternatif dan beri bobot resiko/benefit pada alternatif). 
3. Choice
Fase dimana harus memilih satu solusi untuk diimplementasikan.
4. Implementation

Dalam penelitian entropy digunakan sebagai sebuah metode pembobotan. Metode pembobotan entropy merupakan metode pengambilan keputusan yang memberikan sekelompok kriteria, dan menaksir preferensi suatu bobot menurut penilaian pihak manajemen perusahaan untuk menentukan tingkat prioritas kompetitif kebutuhan pelanggan.

Entropy dalam sudut pandang Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) masuk di dalam fase kedua yaitu Design dimana harus mencari berbagai alternaf-alternatif dan memberikan bobot pada alternatif tersebut. Metode Entropy dapat digunakan untuk menentukan suatu bobot. Langkah-langkah yang digunakan dalam metode ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat tabel keputusan
Tabel keputusan adalah metode pengambilan keputusan yang cukup sederhana. Metode ini menggunakan bantuan tabel yang berisi hubungan antara beberapa atribut yang mempengaruhi atribut tertentu.
Contoh: Pemilihan mahasiswa Excellent
  • Pengambil keputusan memberikan bobot untuk setiap kriteria sebagai berikut: C1=35%, C2=25%, C3=25% dan C4=15%.
  • Ada 5 mahasiswa yang menjadi kandidat (alternatif) untuk menjadi mahasiswa Excellent yaitu:
A1=Bayu
A2=Meika
A3=Samuel
A4=Pepen
A5=Mima
tabel nilai alternatif dari setiap kriteria adalah sebagai berikut:
2. Normalisasi tabel keputusan

Hitung seperti pada gambar di bawah ini:
Maka berikut adalah hasil normalisasinya:
Proses perangkingan dengan menggunakan bobot yang telah diberikan oleh pengambil keputusan w =[0,35 0,25 0,25 0,15]
Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Nilai terbesar ada pada V5 sehingga alternatif A5 adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik.
Dengan kata lain, Mima akan terpilih sebagai mahasiswa Excellent.

Referensi:
http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/12088392.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Created By:

Maria Anindita Saputri